Fakta Ikan Kerong-Kerong, Si Tukang Ribut dari Dalam Laut!

thebirdsnestpub.com, Fakta Ikan Kerong-Kerong, Si Tukang Ribut dari Dalam Laut! Laut memang penuh kejutan. Tapi siapa sangka, di balik karang yang tenang, ada penghuni berisik yang doyan bikin gaduh? Yup, kenalin: ikan kerong-kerong. Jangan remehkan ukurannya yang imut, karena urusan bikin suara dan gaduh di dalam air, di alah jagonya. Nama ilmiahnya boleh keren Terapon jarbua tapi kelakuannya justru bikin geleng-geleng kepala.

Suaranya Nggak Kaleng-Kaleng

Ikan kerong-kerong terkenal karena bisa mengeluarkan suara khas yang terdengar kayak dengungan mesin tua. Bukan dari mulut, tapi dari otot yang bergetar di sekitar kantung udara di dalam tubuhnya. Jadi, bukan karena ngobrol atau ngedumel seperti manusia, tapi karena struktur tubuh yang unik. Inilah sebab kenapa nelayan atau penyelam yang pernah ketemu, langsung hafal suara khasnya.

Uniknya lagi, suara yang di a hasilkan bukan buat iseng atau cari perhatian semata. Ada maksud tersembunyi di balik dentuman itu, mulai dari menunjukkan wilayah sampai ngode ke ikan lain buat jaga jarak. Walaupun ukurannya kecil, keberaniannya buat bersuara lantang jelas nggak bisa di remehkan.

Nggak Suka Keramaian Tapi Bikin Ribut

Meski sering di cap “si tukang ribut”, ikan ini sebenarnya cukup soliter. Ia lebih suka hidup menyendiri atau dalam kelompok kecil. Namun saat suasana di rasa tidak nyaman, suara khas itu pun keluar tanpa ragu. Bahkan, saat di tangkap pun di a tetap berisik, seolah nggak mau kalah dari jaring atau kail yang menangkapnya.

Selain itu, suara yang di a buat ternyata juga jadi salah satu alat komunikasi saat musim kawin. Makin ribut, makin besar kemungkinan di a di lirik si betina. Jadi, nggak heran kalau makin banyak kerong-kerong bersuara, artinya musim kawin sedang panas-panasnya.

Habitatnya Nggak Sembarangan

Fakta Ikan Kerong-Kerong, Si Tukang Ribut dari Dalam Laut!

Walau bisa di temukan di banyak tempat, ikan ini punya kecenderungan suka bermain di area muara sungai dan perairan payau. Kadang, di a juga nongol di sekitar terumbu karang yang sepi dan agak dalam. Lingkungannya harus sedikit keruh dan bersubstrat lunak, karena di a suka ngubek-ngubek dasar laut buat cari makan.

Selain itu, daya adaptasinya termasuk oke. Dia bisa hidup di air asin dan air payau sekaligus. Nggak heran kalau ikan ini banyak tersebar di wilayah Indo-Pasifik, termasuk di perairan Indonesia bagian timur dan selatan.

Gaya Makan yang Nggak Ribet Tapi Efektif

Meski bukan predator kelas kakap, ikan kerong-kerong tetap punya cara jitu buat bertahan hidup. Dia doyan makan udang kecil, cacing laut, dan kadang serpihan organik di dasar laut. Teknik makannya simpel tapi efisien langsung sedot dan telan sebelum di rebut ikan lain.

Kadang, saat makanan minim, di a juga bisa berubah jadi pemakan tumbuhan mikro. Adaptasinya ini bikin di a cukup tangguh dan bisa bertahan di berbagai kondisi. Tapi tetap saja, makanan favoritnya tetap hewan kecil yang bisa langsung di lahap tanpa drama.

Kesimpulan

Ikan kerong-kerong memang bukan tokoh utama di lautan, tapi kehadirannya bikin suasana jadi hidup. Dengan suara khas yang bikin kaget, di a tampil beda dari ikan kebanyakan. Karakter berisiknya bukan sekadar gaya, tapi bagian dari hidupnya buat komunikasi, cari jodoh, dan jaga wilayah.

Meski kecil, ikan ini punya pengaruh besar di ekosistem tempat di a tinggal. Suaranya bisa jadi tanda bahwa laut sedang sibuk, atau sebaliknya, sedang ada “aksi” bawah laut yang seru buat di amati. Jadi, lain kali kalau dengar dengungan aneh waktu menyelam, bisa jadi si kerong-kerong lagi manggung di balik karang.